Kenyataan Menakutkan di Balik Istilah Narsis - Seperti yang kita semua ketahui selama ini pada umumnya, orang-orang narsis adalah orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri. Mereka yang senang bercermin, senang berfoto dan memamerkan foto-foto yang mereka anggap cantik/tampan, senang memuji diri sendiri, dan orang akan menhgatakan mereka adalah orang-orang yang narsis.
Tahukah Anda? Ternyata hal ini sama sekali jauh dari benar. Orang-orang narsis baik pria maupun wanita tidak mencintai diri mereka bahkan membencinya. Dan belum tentu juga orang-orang yang kita katakan narsis seperti di awal artikel termasuk dalam kategori ini. Mungkin mereka memang hanya senang memamerkan keelokan paras mereka,
Kembali ke istilah narsis itu sendiri, orang-orang narsis (dalam bahasa Inggris digunakan istilah NPD yaitu Narcissist Personality Dissorder) meskipun membenci diri mereka sendiri namun mereka juga memiliki ego yang tinggi, ego yang justru merusak diri mereka sendiri.Mereka membutuhkan cinta dari orang lain dengan tujuan untuk mematikan cinta itu sendiri. Orang tipe ini mengalami gangguan kepribadian yang tidak mengijinkan diri mereka untuk mengatakan hal yang sebenarnya tentang diri mereka sendiri. Hal ini dapat diartikan tidak akan ada introspeksi diri karena mereka mengingkari kekurangan-kekurangan dalam diri mereka.
Jika mereka dapat mengatakannya secara terus terang, maka kira-kira akan terdengar seperti ini:
Aku benci diriku. Aku tak dapat mencintai orang lain dengan cara yang benar karena emosiku yang kekanak-kanakan. Semua harus selalu tentang aku, aku, dan aku. Aku tahu tentang hal ini dan aku tidak menyukainya, oleh karena itu aku selalu merasa kesal pada orang-orang di sekitarku. Lagipula aku adalah seseorang yang sangat pandai/sangat baik/sangat superior/berbakat/memesona, maka aku layak dikelilingi oleh orang-orang yang hebat dan mereka semua harus mengagumiku. Namun jika mereka kagum padaku, aku akan marah pada mereka karena semua itu masih kurang. Kekurangan-kekurangan mereka adalah refleksi dari diriku.
Orang-orang narsis tidak benar-benar melihat siapa Anda. Ini bukan berarti mereka tidak memahami Anda, mereka hanya tidak peduli pada Anda. Bagi para orang narsis, Anda hanya ada untuk kepentingan mereka.
Orang narsis adalah orang dengan kepercayaan diri yang rendah, mereka akan melakukan hal-hal seperti memanipulasi, menghina, bahkan merendahkan orang lain demi menaikkan rasa percaya diri mereka. Hal ini dapat mereka lakukan bahkan terhadap orang-orang terdekat mereka : istri/suami, anak-anak, orang tua, dan sebagainya.
Namun di lain pihak, mereka juga bisa jadi probadi yang memikat, tampak berkharisma dan menyenangkan. Jika seorang narsis menyukai lawan jenis, mereka bisa sangat pandai membuat Anda merasa sangat dibutuhkan dan diinginkan, dan dengan tanpa perasaan mereka akan langsung menginggalkan Anda tanpa berpikir panjang setelah mereka telah mendapatkan apa yang diinginkan atau setelah mereka merasa bosan. Orang tipe ini bisa sangat pandai bersosialisasi dan menyenangkan asalkan lingkungannya dapat memberikan apa yang dia butuhkan.
Hal lain yang dapat ditemukan dalam dalam kepribadian ini adalah bahwa seorang narsis merasa bahwa dirinya sangat penting dan dibutuhkan. Mereka merasa bahwa dirinya bagaikan seorang pahlawa, sorang raja atau ratu, mereka merasa bahwa oranglain tidak akan dapat melakukan apa-apa tanpa dirinya. Mereka sangat mengandalkan status sosial, hubungan dengan orang-orang penting/terkenal, kelebihan materi, gelar pendidikan yang tinggi, dan sebagainya agar orang kagum pada mereka.
Orang-orang tipe ini tidak mau mengakaui kesalahannya sendiri, semua masalah yang mereka alami adalah karena kesalahan orang lain di sekitar mereka.
"Ini adalah kesalahanmu sehingga aku lupa, karena kamu tidak mengingatkan saya!" adalah salah satu contoh kalimat yang dapat mereka lontarkan.
Bila Anda berhubungan dengan seorang narsis, Anda harus tahu cara menghadapi mereka, karena bila tidak, Anda sendirilah yang akan jadi korban. Seorang narsis cenderung melakukan kekerasa emosional/verbal bila keinginannya tidak tercapai (atau dengan cara memanipulasi) dan lama kelamaan dapat menjurus kepada kekerasan fisik.
Bagikan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar